Saat kebahagiaan datang, maka saat itulah waktunya menikmati kebahagiaan tersebut. Ya, saat kebahagiaan datang sering kali kita dibutakan oleh kebahagian yang kita miliki hingga akirnya kita melupakan orang-orang disekitar yang membutuhkan bantuan kita. Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk seorang gadis kecil yang bernama Yu Yuan.
Yu Yuan, itulah nama gadis kecil yang berhati malaikat. Gadis kecil yang berasal dari China ini bukanlah gadis kecil pada umumnya, gadis kecil ini menderita suatu penyakit yang mematikan yaitu leukemia ganas. Gadis cantik dengan hati yang lugu dan polos ini hanya sempat hidup di dunia ini selama 8 tahun, namun selama ia hidup ia selalu membantu orang-orang disekitarnya.
Begitu Lahir Yu Yuan Tidak Mengetahui Orang Tua Kandungnya
Yu yuan hidup tidak bersama orang tua kandungnya, bahkan sejak lahir gadis kecil itu tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya. Ia hanya memiliki seorang ayah yang mengadopsinya. Ayah angkatnya tersebut berumur 30 tahun dan bertempat tinggal di Provinsi She Cuan kecamatan Suang Liu, kota Sang Xin Zhen Yun Ya Chun Er Cu. Ayah angkat Yu Yuan merupakan laki-laki miskin, karena itulah ia tidak pernah mendapatkan pasangan hidup.
Tanggal 30 November 1996 merupakan saat dimana Ayahnya tersebut menemukan dirinya. Pada saat itu ia tergeletak di hamparan rumput dalam keadaan kedinginan. Pada saat ayahnya menemukan dirinya, ayahnya tersebut menemukan secarik kertas pada dadanya bertuliskan 20 November jam 12. Tanpa pikir panjang laki-laki yang menjadi ayahnya tersebut membawa ia kerumahnya.
Dari Kecil Yu Yuan Hidup Dalam Kesusahan
Karena ayah angkat yang mengadopsi Yu Yuan merupakan seorang lelaki miskin, maka pada saat itu juga hidup Yu Yuan dibaluti oleh kemiskinan. Ayah Yu Yuan tidak mampu membelikan susu untuk dirinya, ia hanya mampu memberi makan bayi tersebut dengan air beras. Maka dari kecil anak ini tumbuh dengan kondisi yang lemah dan sakit-sakitan. Namun meskipun begitu anak ini sangat penurut dan patuh.
Semakin hari Yu Yuan semakin tumbuh. Yu Yuan hidup dalam kesusahan memanglah sangat luar biasa. Sejak umur lima tahun, ia sudah membantu ayahnya mengerjakan pekerjaan rumah, mulai dari memasak nasi, mencuci baju sampai memotong rumput. Setiap pekerjaan ia kerjakan dengan baik. Ia sadar bahwa ia berbeda dengan anak-anak yang lainnya. Jika anak-anak lain memiliki sepasang orang tua, maka berbeda halnya dengan dirinya, ia hanya memiliki seorang ayah. Untuk itu ia bertekad menjadi seorang anak yang penurut dan tidak boleh membuat ayahnya bersedih.
Semakin hari Yu Yuan semakin tumbuh. Yu Yuan hidup dalam kesusahan memanglah sangat luar biasa. Sejak umur lima tahun, ia sudah membantu ayahnya mengerjakan pekerjaan rumah, mulai dari memasak nasi, mencuci baju sampai memotong rumput. Setiap pekerjaan ia kerjakan dengan baik. Ia sadar bahwa ia berbeda dengan anak-anak yang lainnya. Jika anak-anak lain memiliki sepasang orang tua, maka berbeda halnya dengan dirinya, ia hanya memiliki seorang ayah. Untuk itu ia bertekad menjadi seorang anak yang penurut dan tidak boleh membuat ayahnya bersedih.
Ketika Yu Yuan cukup umur untuk sekolah, ayah angkatnya tersebut memasukan Yu Yuan kesebuah sekolah biasa. Ayahnya tersebut bekerja lebih keras lagi untuk menyekolahkan dirinya. Melihat kerja keras ayahnya, maka dia sendiri sudah sangat megerti bahwa ia harus giat belajar serta menjadi juara kelas di sekolahnya. Dan inilah yang membuat ayahnya yang tidak berpendidikan bangga kepadanya. Setiap kali melihat senyuman dari bibir ayahnya tersebut, Yu Yuan merasa sangat bahagia.
Awal Mula Penyakitnya Datang
Pada saat bulan Mei 2005 Yu Yuan mulai mengalami mimisan. Pada saat itu, ketika ia akan mencuci muka ia menyadari bahwa wajahya sudah berlumuran darah yang ternyata berasal dari hidung. Tidak ada cara untuk menghentikan pendarahan tersebut, sehingga dengan terpaksa ayahnya membawa Yu Yuan ke puskesmas terdekat untuk diberikan perawatan. Ketika di puskesmas Yu Yuan diberikan suntikan, namun nyatanya suntikan tersebut tidak membuat keadaan Yu Yuan membaik. Pada bekas suntikan itu juga mengeluarkan darah yang tidak berhenti sama dengan dihidungnya. Dokter yang berada di puskesmas menyarankan kepada ayahnya untuk membawa Yu Yuan ke rumah sakit.
Sesampainya dirumah sakit, Yu Yuan tidak mendapatkan nomor karena begitu banyaknya antrian. Dengan terpaksa mereka harus menunggu sampai antrian habis. Yu yuan hanya bisa duduk menunggu sambil menutupi hidungnya. Darah yang keluar dari hidungnya tersebut terus menerus mengalir dan berceceran dilantai. Melihat keadaan Yu Yuan seperti itu kemudian ayahnya mengambilkan sebuah baskom untuk menampung darah yang mengalir karena merasa tidak enak. Namun, tidak sampai sepuluh menit baskom tersebut telah dipenuhi oleh darah.
Pada saat itu ada salah satu dokter yang melihat keadaan Yu Yuan, kemudian dengan segera dokter tersebut membawa Yu Yuan keruangan untuk diperiksa. Setelah melakukan beberapa pemeriksaan dokter menyatakan bahwa Yu Yuan menderita penyakit leukemia ganas. Untuk mengobati penyakit tersebut dibutukan biaya yang tidak sedikit yaitu sebanyak 300.000 $. Ayahnya kemudian terkejut dan mulai cemas melihat kondisi anaknya yang lemah diranjang. Dan ayahnya tersebut hanya memiliki satu niat yaitu menyelamatkan dirinya.
Berbagai cara kemudian dilakukan oleh ayahnya. Ayahnya tersebut meminjam uang kesana kemari dan ternyata hasil uang yang terkumpul sangatlah sedikit. Tanpa berpikir panjang Ayahnya kemudian memutuskan untuk menjual rumahnya. Namun, karena keadaan rumahnya yang tidak layak tidak ada satupun orang yang mau untuk membeli rumahnya. Melihat ayahnya bersedih dengan pipi yang kian hari kian mengurus, Yu Yuan sangat sedih.
Keinginan Yu Yuan Untuk Mati
Pada saat bulan Mei 2005 Yu Yuan mulai mengalami mimisan. Pada saat itu, ketika ia akan mencuci muka ia menyadari bahwa wajahya sudah berlumuran darah yang ternyata berasal dari hidung. Tidak ada cara untuk menghentikan pendarahan tersebut, sehingga dengan terpaksa ayahnya membawa Yu Yuan ke puskesmas terdekat untuk diberikan perawatan. Ketika di puskesmas Yu Yuan diberikan suntikan, namun nyatanya suntikan tersebut tidak membuat keadaan Yu Yuan membaik. Pada bekas suntikan itu juga mengeluarkan darah yang tidak berhenti sama dengan dihidungnya. Dokter yang berada di puskesmas menyarankan kepada ayahnya untuk membawa Yu Yuan ke rumah sakit.
Sesampainya dirumah sakit, Yu Yuan tidak mendapatkan nomor karena begitu banyaknya antrian. Dengan terpaksa mereka harus menunggu sampai antrian habis. Yu yuan hanya bisa duduk menunggu sambil menutupi hidungnya. Darah yang keluar dari hidungnya tersebut terus menerus mengalir dan berceceran dilantai. Melihat keadaan Yu Yuan seperti itu kemudian ayahnya mengambilkan sebuah baskom untuk menampung darah yang mengalir karena merasa tidak enak. Namun, tidak sampai sepuluh menit baskom tersebut telah dipenuhi oleh darah.
Pada saat itu ada salah satu dokter yang melihat keadaan Yu Yuan, kemudian dengan segera dokter tersebut membawa Yu Yuan keruangan untuk diperiksa. Setelah melakukan beberapa pemeriksaan dokter menyatakan bahwa Yu Yuan menderita penyakit leukemia ganas. Untuk mengobati penyakit tersebut dibutukan biaya yang tidak sedikit yaitu sebanyak 300.000 $. Ayahnya kemudian terkejut dan mulai cemas melihat kondisi anaknya yang lemah diranjang. Dan ayahnya tersebut hanya memiliki satu niat yaitu menyelamatkan dirinya.
Berbagai cara kemudian dilakukan oleh ayahnya. Ayahnya tersebut meminjam uang kesana kemari dan ternyata hasil uang yang terkumpul sangatlah sedikit. Tanpa berpikir panjang Ayahnya kemudian memutuskan untuk menjual rumahnya. Namun, karena keadaan rumahnya yang tidak layak tidak ada satupun orang yang mau untuk membeli rumahnya. Melihat ayahnya bersedih dengan pipi yang kian hari kian mengurus, Yu Yuan sangat sedih.
Keinginan Yu Yuan Untuk Mati
Pada suatu hari Yu Yuan menarik tangan ayahnya. Ia ingin menyampaikan sesuatu kepada ayahnya tersebut. Namun, belum sempat kata-kata terlontar dari mulutnya, air mata sudah mengalir membasahi pipinya. Dengan ketegaran hati Yu Yuan kemudian berbicara kepada ayahnya "Ayah aku ingin mati". Dengan pandangan yang kaget ayahnya berkata " kamu baru berumur 8 tahun kenapa mau mati?". "Aku hanyalah anak pungut, semua orang mengatakan bahwa nyawaku tidak berharga, biarlah aku keluuar dari rumah sakit ini".
Kemudian pada tanggal 18 Juni, Yu Yuan mewakili ayahnya yang tidak mengenal huruf untuk mendatangi surat pelepasan perawatan. Gadis yang berumur 8 tahun ini mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pemakamannya sendiri. Setelah pulang ke rumah, Yu Yuan yang sebelumnya tidak pernah memiliki permintaan, pada hari itu memiliki dua permintaan kepada ayahnya. Ia menginginkan untuk memakai baju baru dan berfoto. Yu Yuan kemudian berkata " Setelah aku mati, jika ayah merindukan aku ayah bisa melihat foto ini".
Kemudian pada hari selanjutnya, ayahnya meminta bibi untuk menemani Yu Yuan membeli baju baru. Yu Yuan sendirilah yang memilih baju yang akan dibelinya. Setelah itu mereka pergi ke studio foto, kemudian Yu Yuan memakai baju barunya dan bersiap untuk difoto. Namun, bagaimanapun ia berusaha tersenyum ketika akan difoto pada akhirnya air mata mengalir dipipinya.
Yu Yuan Mendapatkan Bantuan
Pada suatu hari ada seorang wartawan bernama Chuan Yuan yang datang ke rumah sakit dan mengetahui keadaan Yu Yuan dari rumah sakit yang sebelumnya pernah merawat Yu Yuan. Kemudian Chuan Yuan menuliskan sebuah berita disurat kabar yang menceritakan kisah hidup dan penyakit Yu Yuan. Berita tentang anak gadis berumur 8 tahun yang mengatur pemakamannya sendiri kemudian menyebar ke seantero negeri. Banyak orang yang tergugah dan kemudian berniat membantu gadis kecil ini. Tanpa waktu yang lama kemudian terkumpul uang sebanyak 560.00 dolar dan biaya operasipun telah tercukupi.
Dana yang telah terkumpul membuat Jiwa yang lemah ini kembali memiliki semangat untuk bertahan hidup. Segala proses pengobatan dan operasi ia jalani meskipun ia sangat menderita oleh rasa sakit dari berbagai macam tusukan jarum suntik pada tubuhnya. Namun meskipun begitu Yu Yuan tetap sabar, ia tidak menangis maupun berteriak kesakitan.
Surat Wasiat Dari Yu Yuan Dan Yu Yuan Meninggal
Setelah menjalankan operasi, fisik Yu Yuan semakin lemah. Kemudian ia bertanya kepada wartawan Fu Yuan: " Tante kenapa semua orang ingin membantu saya? Kemudian wartawan tersebut menjawabnya “Kamu adalah orang yang baik, semua orang baik harus saling membantu agar bisa menjadi semakin baik". Kemudian Yu Yuan mengeluarkan sebuah buku yang merupakan surat wasiat darinya, yang telah ia tulis sebelumnya dan diberikan kepada Fu Yuan.
Isi dari buku tersebut yaitu, rencana pemakaman dirinya. Pada buku tersebut ia juga menuliskan ucapan terimakasih kepada semua orang yang telah membantunya. Kemudian pada beberapa halaman terakhir, ia menuliskan ucapan selamat tinggal pada Fu Yuan "Selamat tinggal tante, kita pasti akan berjumpa lagi di dalam mimpi, tolong jaga ayah saya". Tidak hanya itu, ia juga meminta sedikit uang hasil bantuan dari orang-orang untuknya disumbangkan kepada sekolahnya. Selain itu ia menitip pesan kepada palang merah bahwa setelah ia meninggal, uang yang digunakan untuk biaya ia pengobatan itu bagikan kepada orang-orang yang memiliki penyakit yang sama sepertinya agar mereka cepat sembuh. Dan kata-kata terakhir yang ia ucapkan yaitu " Saya pernah datang dan saya sangat patuh".
Setelah itu, kondisi Yu Yuan semakin parah. Pencernaan Yu Yuan mengalami pendarahan. Selama satu bulan Yu Yuan tidak bisa makan dan hanya mengandalkan infus untuk bertahan hidup. Pada suatu ketika Yu Yuan berusaha mencuri makan, Yu Yuan mengambil mie instan kemudian memakannya. Dan pada saat itu juga, pendarahan pada pencernaannya semakin parah. Berbagai pertolongan dari tim medis dilakukan, namun tetap saja mereka tidak bisa membantunya.
Yu Yuan yang telah menderita oleh penyakit tersebut kemudian meninggal dengan tenang. Semua orang tidak bisa menerima kenyataan ini melihat sang malaikat kecil yang cantik dan suci ini pergi.
Pada tanggal 26 Agustus kemudian Yu Yuan dimakamkan. Pemakaman Yu Yuan dilaksanakan saat hujan gerimis, dan ini pertanda bahwa alampun mengalami kesediha atas kepergian Yu Yuan. Pada batu nisan Yu Yuan terdapat selembar foto cantik yang sedang tertawa. Kemudian diatas nisannya tersebut dituliskan kata-kata yang pernah ia ucapkan yaitu "Aku pernah datang dan aku sangat patuh".
Orang Yang Mendapatkan Bantuan Dari Yu Yuan
Sesuai dengan pesan Yu Yuan, uang sisa pengobatan Yu Yuan sebesar 540.000 dolar tersebut disumbangkan pada anak-anak penderita Leukimia. Anak yang menerima bantuan dari Yu Yuan tersebut yaitu, Shii Li, Huang Zhi Qiang, Zhang Yu Zie, Liu Ling Lu, Wang Jie, Gao Jian. Tujuh anak kecil yang mndapat bantuan dari Yu Yuang ini semuanya berasal dari keluarga yang tidak mampu. Mereka merupakan anak-anak miskin yang berjuang melawan kematian sepeti Yu Yuan.
Nah, pada tanggal 24 September anak pertama yang menerima bantuan dari Yu Yuan berhasil dioperasi. Senyum bahagia pun terlukis dari wajah anak tersebut. "Saya telah mendapatkan bantuan dari kehidupan anda, terimakasih Yu Yuan, kamu pasti sedang melihat kami disurga sana".
Nah, sahabat banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah Yu Yuan di Atas. Sifat penolong dan pemurah dari Yu Yuan bisa menjadi acuan untuk kita serta mengingatkan kepada kita bahwa masih banyak orang diluar sana yang membutuhkan uluran dan bantuan dari kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar